BAHAYANYA PEMAHAMAN WAHABI
PENGAJIAN ASWAJA YAUMUL IJTIMA’, Sabtu, 21 Mei 2022
Persaudaraan sesama ahlus sunnah wal jamaah beberapa tahun belakangan mendapatkan tantangan besar dari kalangan Salafi Wahabi. Pernyataan itu bukan tanpa alasan. Karena kader-kader mereka telah disuguhi karangan-karangan yang membahayakan. Berikut ini ada 3 kitab utama kelompok mereka yang dikarang oleh pendiri Wahabi (Syekh Abdul Wahab [1115-1206 H]) yang isinya cukup untuk diwaspadai,
1. Syarah kitab Tauhid
2. Ushūl ats Tsalāsah
3. Kasyfu as Syubuhāt
Pemahaman Wahabi ini harus diketahui. Hilir mudik info tentang ajaran Wahabi ini tidak boleh didengar sebelum melakukan tabayyun (mencari penjelasan). Buktikan, apakah benar info tersebut. Pada kesempatan ini kita bedah pemahaman mereka itu.
Paham wahabi membagi (taqsim) ilmu tauhid menjadi 3 bagian atau trilogi tauhid,
1. Tauhid Rubūbiyah
2. Tauhid Ulūhiyah
3. Tauhid Asmā wa Shifātihi
Konsep ini terlihat biasa, tidak ada yang berbeda dengan ajaran Tauhid pada umumnya. Tapi konsep tauhid yang dibuat oleh Abdul Wahab ini kemudian membuat fitnah besar bagi umat khususnya ahlus sunnah wal jamā’ah.
Beberapa poin yang perlu diperhatikan,
1. Dalam kitab Kasyfu as Syubuhāt disebutkan bahwa semua para Rasul hanya mendakwahkan Tauhid Ulūhiyah (ifradallāh fil ’ibādah), tidak mentauhidkan Allah sebagai Pencipta, Pemelihara.
Semua orang (walaupun) atheis menurut wahabi bertauhid rububiyyah. Hal ini dijelaskan dalam kitab Kasyfu as Syubuhāt halaman ke 40. Firman Allah SWT,
قُلْ مَنْ يَّرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ اَمَّنْ يَّمْلِكُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَمَنْ يُّخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُّدَبِّرُ الْاَمْرَۗ فَسَيَقُوْلُوْنَ اللّٰهُ ۚفَقُلْ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab, “Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (Q.S. Yunus: 31)
\”Pengakuan musyirikin Mekah dulu ketika ditanya siapa yang menciptakan langit dan bumi, jawabnya adalah Allah\”. Kaum musyrikin mengakui Allah sebagai Tuhan Pencipta. Menurut Abdul Wahab bahwa semua manusia sudah mengaku bahwa Allah sebagai Pencipta (bertauhid Rububiyyah).
Di dunia ini banyak orang yang tidak mengakui Tuhan (atheis). Tidaklah mungkin orang yang beragama Hindu mengatakan ‘Allah’ ketika ditanya ‘Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?’ Karena selain Islam akan mengungkapkan Tuhannya masing-masing. Sehingga Tauhid Rububiyyah tidak perlu didakwahkan buat mereka yang bukan Islam.
2. Dalam halaman 57, Imam Muhammad bin Abdul Wahab menyebutkan mazhab Asy’ari adalah mazhab yang batil. Hanya madzhabnya (Wahabi) saja yang benar.
“Maka tatkala datang kepada mereka Rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa bukti yang nyata, mereka merasa senang dengan (ilmu) pengetahuan yang ada mereka.”(Q.S. Al-Mu’min: 83).
Ayat yang dituduhkan Allah kepada kaum musyrikin ditarik dan dituduhkan kepada orang yang beriman. Inilah corak penafsiran Wahabi.
Kita sebagai pengikut mazhab Asyari ini dituduh sebagai orang yang tauhid-nya batil. Menuding yang tidak bertauhid kepada mazhab mereka salah semua. Kita ini diusik persaudaraan kita.
3. Pemahaman Wahabi merupakan bibit teroris. Dalam kitab Kasyfu as Syubuhāt Nabi Saw dituding sebagai orang yang memerangi kaum musyrikin. Padahal dalam sejarahnya Nabi Saw di Mekah 13 tahun dalam kondisi bertahan, tidak memerangi. Kemudian setelah di Madinah 2 tahun diperangi, barulah kaum muslimin diperintahkan untuk memeranginya. Nabi Saw berdakwah dengan hikmah dan berdebat dengan cara yang baik. Perang dalam kebijakan Islam itu karena terpaksa karena diperangi. Diizinkan berperang karena diperangi. Bersifat defensif bukan ofensif. Menurut mereka kaum musyrikin itu halal darahnya dan hartanya untuk diambil.
Luqman al Hakim Dosen Mahad Aly Idrisiyah